morning cycling

Jumat, 11 Februari 2011

sharing sedikit tentang Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM)

Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM)


jaringan yang menggunakan dwdm.jpg

Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) merupakan teknologi terbaru dalam telekomunikasi dengan media kabel serat optik. Dimana Dense Wavelength Division Multiplexing(DWDM) merupakan suatu metode penggabungan sinyal-sinyal optik dengan panjang gelombang operasi yang berbeda-beda yang ditransmisikan kedalam sebuah serat optik tunggal dengan memperkecil spasi antar kanal sehingga terjadi peningkatan jumlah kanal yang mampu dimultipleks. Inti perbaikan dari DWDM ini terdapat pada infrastruktur yang digunakan, seperti jenis laser dan penguat. Perbaikan teknologi ini dipicu dengan adanya perkembangan teknologi fotonik, seperti penemuan EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier) sebagai penguat optis, dan laser dengan presisi yang lebih tinggi. Penemuan EDFA memungkinkan DWDM beroperasi pada daerah 1550 nm yang memiliki attenuasi rendah. Secara sederhana sebuah jaringan yang menggunakan DWDM dapat digambarkan pada gambar diatas

Konsep Dasar DWDM

Masukan sistem DWDM berupa trafik yang memiliki format data dan laju bit yang berbeda dihubungkan dengan laser DWDM. Laser tersebut akan mengubah masing-masing sinyal informasi dan memancarkan dalam panjang gelombang yang berbeda-beda λ 1, λ 2, λ 3,………, λN. Kemudian masing-masing panjang gelombang tersebut dimasukkan kedalam MUX (multiplexer), dan keluaran disuntikkan kedalam sehelai serat optik. Selanjutnya keluaran MUX ini akan ditransmisikan sepanjang jaringan serat. Untuk mengantisipasi pelemahan sinyal, maka diperlukan penguatan sinyal sepanjang jalur transmisi. Sebelum ditransmisikan sinyal ini diperkuat terlebih dahulu dengan menggunakan penguat akhir (post amplifier) untuk mencapai tingkat daya sinyal yang cukup. ILA (in line amplifier) digunakan untuk menguatkan sinyal sepanjang saluran transmisi. Sedangkan penguat awal (pre-amplifier) digunakan untuk menguatkan sinyal sebelum dideteksi. DEMUX (demultiplexer) digunakan pada ujung penerima untuk memisahkan antar panjang gelombang yang selanjutnya akan dideteksi menggunakan photodetector.Multiplexing serentak kanal masukan dan demultiplexing kanal keluaran dapat dilakukan oleh komponen yang sama, yaitu multiplexer/demultiplexer.

Spasi Kanal

Spasi kanal merupakan jarak minimum antar panjang gelombang agar tidak terjadi interferensi. Standarisasi spasi perlu dilakukan agar sistem DWDM dari berbagai vendor yang berbeda dapat saling berkomunikasi. Jika panjang gelombang operasi berbanding terbalik dengan frekuensi, hubungan bedanya dikenal dalam panjang gelombang masing-masing sinyal. Faktor yang mengendalikan besar spasi kanal adalah bandwidth pada penguat optik dan kemampuan penerima mengidentifikasi dua set panjang gelombang yang lebih rendah dalam spasi kanal. Kedua faktor itulah yang membatasi jumlah panjang gelombang yang melewati penguat. Saat ini terdapat dua pilihan untuk melakukan standarisasi kanal, yaitu menggunakan spasi lamda atau spasi frekuensi. Hubungan antara spasi lamda dan spasi frekuensi adalah:

rumus 2.1.jpg

Konversi spasi lamda ke spasi frekuensi (dan sebaliknya) akan menghasilkan nilai yang kurang presisi, sehingga sistem DWDM dengan satuan yang berbeda akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. ITU-T kemudian menggunakan spasi frekuensi sebagai standar penentuan spasi kanal.

Kelebihan Teknologi DWDM

Kelebihan teknologi DWDM adalah transparan terhadap berbagai trafik. Kanal informasi masing-masing panjang gelombang dapat digunakan untuk melewatkan trafik dengan format data dan laju bit yang berbeda. Ketransparanan sistem DWDM dan kemampuan add/drop akan memudahkan penyedia layanan untuk melakukan penambahan dan atau pemisahan trafik. Berkaitan dengan ketransparanan sistem DWDM dikenal ada dua sistem antarmuka, yaitu system terbuka dan sistem tertutup, ditunjukkan oleh Gambar di bawah ini.

perbandingan sistem dwdm terbuka dan tertutup.jpg

Elemen jaringan DWDM sistem terbuka memungkinkan SONET/SDH, switch IP dan ATM disambungkan secara langsung pada jaringan DWDM. Sedangkan pada sistem tertutup, switch IP dan atau ATM tidak dapat secara langsung dihubungkan ke jaringan DWDM, namun memerlukan perantara SONET/SDH yang berasal dari vendor perangkat DWDM yang digunakan.Perbandingan teknologi serat optik konvensional dan teknologi DWDM adalah sebagai berikut.

1. Kapasitas serat optik yang dipakai lebih optimal. DWDM dapat mengakomodir banyak cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda dalam sehelai serat optik, sedangkan teknologi serat optik konvensional hanya dapat mentransmisikan satu panjang gelombang dalam sehelai serat optik.

konversi spasi lamda ke spasi frekuensi  1550nm.jpg

2. Instalasi jaringan lebih sederhana. Penambahan kapasitas jaringan pada teknologi serat optik konvensional dilakukan dengan memasang kabel serat optik baru, sedangkan pada DWDM cukup dilakukan dengan penambahan beberapa panjang gelombang baru tanpa harus melakukan perubahan fisik jaringan.

3. Penggunaan penguat lebih efisien. DWDM menggunakan penguat optic yang dapat menguatkan beberapa panjang gelombang sekaligus dengan interval penguatan yang lebih jauh, sehingga penguat optik yang digunakan pada DWDM lebih sedikit dibandingkan dengan teknologi serat optik konvensional. Penguat optik yang digunakan dalam teknologi DWDM adalah EDFA. EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier) merupakan serat optik dari bahan silica (SiO2) dengan intinya (core) telah dikotori dengan bahan Erbium (Er3+), termasuk ke dalam golongan Rare-Earth Doped Fiber Amplifier. Berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki oleh EDFA, sehingga dapat mendukung teknologi DWDM:

a. Faktor peroleh EDFA sangat tinggi

EDFA pada tahap eksperimen memiliki gain sebesar 40 dB. Sedangkan perangkat EDFA komersil mempunyai gain 20-30 dB dengan memompa energi sebesar 10 mW.

b. Bandwidth lebar

Ion Erbium melepaskan foton dengan interval panjang gelombang 1530-1560 nm atau sama denganbandwidth sebesar 3 THz. Pada interval tersebut redaman yang terjadi pada serat optik hanya berkisar 0.2 dB/km, sehingga EDFA dapat memperkuat puluhan sinyal dengan

panjang gelombang yang berbeda secara bersamaan.

c. Noise Figure EDFA sangat kecil

Noise Figure merupakan perbandingan antara S/Nin dengan S/Nout, sehingga untuk tansmisi jarak jauh akan menghasilkan akumulasi derau optik, namun dengan adanya tapis optik pada perangkat EDFA makanoise figure yang muncul sangat kecil.

d. Daya output yang besar

Daya output pada EDFA meningkat seiring dengan meningkatnya daya diode laser (optical pump).

e. Kemudahan instalasi

EDFA mudah diinstalasi karena EDFA juga berbentuk serat.

4. Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih efisien. Hal ini akibat arsitektur jaringan DWDM lebih sederhana dibandingkan arsitektur jaringan serat optik konvensional.

Elemem Jaringan DWDM

Dalam aplikasi DWDM terdapat beberapa elemen yang memiliki spesifikasi khusus disesuaikan dengan kebutuhan sistem. Elemen tersebut adalah:

1. Wavelength Multiplexer/Demultiplexer

Wavelength Multiplexer berfungsi untuk memultiplikasi kanal-kanal panjang gelombang optik yang akan ditransmisikan dalam serat optik. Sedangkan wavelength demultiplexer berfungsi untuk mendemultiplikasi kembali kanal panjang gelombang yang ditransmisikan menjadi kanalkanal panjang gelombang menjadi seperti semula.

2. OADM (Optical Add/Drop Multiplexer)

Diantara titik multiplexing dan demultiplexing dalam sistem DWDM merupakan daerah dimana berbagai macam panjang gelombang berada, pada beberapa titik sepanjang span ini sering diinginkan untuk dihilangkan atau ditambah dengan satu atau lebih panjang gelombang. OADM (Optical Add/Drop Multiplexer) inilah yang digunakan untuk melewatkan sinyal dan melakukan fungsi add and drop yang bekerja pada level optik.

3. OXC (Optical Cross Connect)

Perangkan OXC (Optical Cross Connect) ini melakukan proses switching tanpa terlebih dahulu melakukan proses konversi OEO (Optik-elektrooptik) dan berfungsi untuk merutekan kanal panjang gelombang. OXC ini berukuran NxN dan biasa digunakan dalam konfigurasi jaringan ring yang memiliki banyak node terminal.

4. OA (Optical Amplifier)

Merupakan penguat optik yang bekerja dilevel optik, yang dapat berfungsi sebagai pre-amplifier, in line-amplifier dan post-amplifier.

Konfigurasi Sistem DWDM

Menurut konfigurasinya sistem DWDM dibagi menjadi 2 :

1. Sistem DWDM satu arah (one way transmission), pada sistem ini dalam satu serat dapat terjadi beberapa transmisi dengan arah yang sama secara simultan. Seperti gambar berikut ini :

sistem dwdm satu arah.jpg

2. Sistem DWDM dua arah (two way transmission), dimana dalam sebuah serat terjadi dua transmisi dengan arah yang berlawanan secara simultan seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Dimana pada serat terjadi pengiriman informasi dari DWDM 1 ke DWDM 2 dengan panjang gelombang λ 1 dan pada saat yang bersamaan ditransmisikan informasi dari DWDM2 ke DWDM 1 dengan panjang gelombang λ 2.

sistem dwdm dua arah.jpg

Sumber laser DWDM dan detector DWDM

Salah satu contoh sumber laser yang digunakan dalam sistem DWDM adalah Distribution Feedback(DFB) laser. DFB memiliki kelebihan mampu mengakses semua bandwidth optik pada jendela transmisi 1550 nm, yang memiliki daya output sampai 25 mW (tunable) dari 1530-1563 nm. APD (Avanlanche Photo Dioda) adalah salah satu jenis detector yang digunakan dalam DWDM, yang memiliki sensitivitas penerimaan yang besar dan akurat.

TRI WAHYUNI ENDAH SARI_611050026

PENGUJIAN DAN ANALISIS SPESIFIKASI INTERFACE OPTIK PADA PERANGKAT DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM) STM-64

Senin, 07 Februari 2011

Bagaimana Cara Install Windows XP pada HP Compaq CQ40

11

Beberapa hari yang lalu temen saya bercerita bahwa ia sekarang sedang mengalami kebingungan karena laptop baru yang dibelinya rusak. dia bercerita kalo setiap akan diinstal Windows XP selalu muncul blue screen dan peringatan memory dumb. Langsung di state kalo laptop yang dibelinya rusak..:))

Laptop yang baru dibelinya support Vista dan Win 7. Sedangkan di tempat kerjanya semua program pendukung yang dipakai bekerja hanya mendukung windows XP, sementara semua produk laptop baru hanya support untuk Vista dan windows 7.

Langsung dia tanya daerah semarang, katanya dia mau ke semarang (dia tinggal di pekalongan), mau komplain masalah notebook barunya, yang katanya lagi ni…Notebooknya rusak. Jadi dia mau komplain ke HP centre di kota semarang. Aq tanya lagi notebook apa, seri berapa? Ternyata notebook HP Compaq CQ40-108TU. Yeah pantes…. Batinku…. ( Adik ku juga pake notebook seri tersebut )

Tux diketahui aja produk notebook ini, terutama produk2 note book baru, recomended tux Vista, ni salah satu strategi juga tux meningkatkan penggunaan Vista. Notebook2 baru ini menggunakan sistem setting hardisk SATA AHCI, Sehingga tidak bisa di Install Windows XP ( Karena XP tidak mengenal AHCI ).

So, bagaimana install Windows XP ?¿?

Tux membuat notebook ini bisa di install pake operating system windows XP tidak bisa begitu saja main install. Sebenernya ada 2 cara (mungkin ada yang lain?), pertama dengan update BIOS-nya, tapi ini kalau gak hati-hati resikonya bisa mati total and gak mau kebuka lagi. Cara kedua dengan mengintegrasikan master XP with SATA AHCI nya menggunakan NLITE. Jadi mendingan pake cara yang kedua aj ya…

Ni dia cara2nya


Peralatan yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan SATA AHCI nya itu antara lain:

  1. Net framework
  2. NLITE
  3. Sata AHCI CQ40-108TU,


Kalo dah ada semua mulai buat CD Installer XP yang dah include driver SATA AHCI ( tentunya di komputer lain dulu )

1. Instal dulu Net framework kemudian NLITE nya.
2. Buka NLITE lalu pilih NEXT.

21

3. Klik BROWSE dan arahkan dimana master XP kamu simpan (bisa langsung dari CD Installer XP original ato copyan nya di hardisk) à Original ya…Ntar di kirain ngajarin mbajak lagi …:D
4. NEXT.

3

5. Disini kita hanya ingin mengintegrasikan SATA AHCI, jadi untuk tahap yang ini langsung di NEXT kan aja.

4

6. Setelah itu ada pilihan pengintegrasian. Karena kita hanya mau mengintegrasikan Sata AHCI nya jadi pilih saja “DRIVERS”,

kalau mau membuat XP kamu menjadi SP3 yang awalnya SP1/2 tinggal pilih saja “Service Pack”. Dan tux membuatnya menjadi sebuah CD yang bootable tinggal di tambah saja di “Bootable ISO”, ntar dia akan membuat sebuah file ISO yang bisa langsung diburning ke CD. Setelah milih model pengintegrasian, dilanjut dengan klik NEXT.

5

7. Karena kita hanya pengen SATA AHCI nya aja jadi sekarang klik “INSERT”, lalu pilih “Multiple Driver Folder” dan kemudian pilih folder (extrak dulu kalo masih .Zip ) dimana kamu meletakkan file SATA AHCI nya. Pilih drivernya (f6flpy32_85) klik “OK” pilih “OK” lagi. Nah! disini kamu harus pilih MODE yang “TEXTMODE DRIVER” dan kemudian pilih aja semua drivernya dan klik “OK”. Lalu NEXT.

6

8. Disini kamu pilih YES aja, tar proses pengintegrasian dimulai. Setelah selesai kamu klik NEXT.

7

9. Nah ntar ada pilihan burning, terserah mau burning langsung ke CD (Direct Burn)ato mau jadiin, file ISO (Make ISO) , tinggal pilih aj..

8

10.Semua proses NLITE sudah selesai, tinggal klik “FINISH” aja.

11. Kalo jadiin ISO tinggal burn ke CD pake NERO/ program burning yang lain

12. Kalo dah jadi CD, pake aja langsung buat nginstall XP kaya biasanya.

-------
Oh iya, untuk driver HP Compaq CQ40-108TU disini ni :

01. Intel Chipset drivers – Intel INF driver (2MB)

02. Intel Matrix Storage Manager - Intel MSM (21 MB)

03. Intel SATA driver – driver for SATA (3.3MB)

04. VGA/Display – video driver (19 MB)

05. Intel LAN Driver -Ethernet driver (4.5 MB)

06. Audio/Sound – download CQ40-108TU audio driver (18 MB)

07. Modem – sp33839_Modem with SmartCP.exe(6MB)

08. Wireless – Wireless_driver (29.4 MB)

09. Webcam – sp35414_HP 1.3MP Webcam Software Drivers.exe (5MB)

10. Dotnetfx2.0 – dotnetfx_2.0.exe (22MB)

11. Touchpad – Synaptics Touchpad.exe (6MB)

12. Quick launch – Quick launch buttons.exe (14MB)

13. Card Reader – driver for card-reader (3.3 MB)

14. Bluetooth – driver for bluetooth (98 MB)


tips memilih sepeda yang sesuai dengan kebutuhan

Pernah kita di bingungkan dengan jenis-jenis sepeda yang beredar dipasaran, pada umumnya sepeda yang kita banyak beredar adalah jenis MTB atau lebih di kenal dengansepeda gunung danRoad Bike lebih di kenal dengan Sepeda Jalan Raya.

Sepeda Gunung atau MTB masih di bagi beberapa jenis lagi misal Competitve XC, XC Trail, All Mountain, FreeRide/DownHill, Progrsive HT, Recreational XC. Sedangkan untuk Road bikeatau sepeda balap juga di bagi berbagi macam jenis lagi seperti Com[etitive road, Endurance, TT (time trial), Fixed Gear(single speed), Fitnes(comutte).

Secara garis besar itulah jenis sepeda yang banyak beredar, akan tetapi banyak vendor melakukan pengembangan khusus dan membuat sepeda sepeda jenis baru seperti cyclocross, dirtjumper, dan masih banyak lagi sepeda modif lainya.

Untuk mengetahui sepeda apa yang cocok dengan kebutuhan dan keinginan kita ada baiknya kita tahu diskripsi masing-masing jenis sepeda, tips ini berisi diskripsi sepeda secara global sehingga memudahkan anda memilih sepeda.

Sepeda Gunung MTB.
a. Competitive XC :
Sepeda ini biasanya tergolong ringan untuk jenis MTB, merupakan sepeda yang ringan untuk cross country (offroad). Competitive XC biasa di gunakan untuk medan offroad yang tidak terlalu menurun, sangat sesuai untuk yang menyukai kecepatan dan kekuatan dalam menjelajah medan offroads.
b. XC Trail :
Jenis sepeda yang lebih di buat untuk medan offroad yang lumayan ektrim, sepertinya turunan yang agak tajam disertai banyak tikungan, suspensi depan dan belakang biasanya lebih empuk dibandingkan dengan Competitive XC, suspensi depan dan belakang biasanya juga dapat di atur skala keras dan lembutnya.
c. All Mountain :
MTB yang kelihatan kekar di banding jenis XC lainnya, mempunyai suspensi yang lebih besar dan kuat. Sepeda ini di peruntukan untuk rider yang menyukai medan offroad yang banyak lokasi jumping. Sepeda ini cocok untuk downhill ringan dan atraksi dalam bersepeda.

d. Freeride/Downhill :
Ini sepeda yang sering kita lihat dalam kejuaraan dunia downhill, sepeda yang sangat berat untuk jenis MTB. Frame sepeda ini memang sangat berat karena downhill yang ektrim memerlukan kestabilan yang tinggi. Suspensi sepeda jenis ini mempunyai trafel depan(panjang suspensi) lebih panjang di banding sepeda MTB lain, dan yang pasti suspensi belakang adalah wajib pada sepeda tipe ini.
e. Progresive / Dirt jumper
Lebih di perutukan untuk rider yang menyukai showoff skill atau mempertontonkan dan mengasah kemahiran dalam atraksi sepeda. Dengan bentuk frame yang terkesan lurus dari depan dan belakang.
f. Recreational XC
Merupakan sepeda XC untuk medan cross contry yang ringan, ini merupakan sepeda yang banyak di pakai MTB saat ini dalam offroad ringan dan cross coutry.

Road bike.

a. Competitive Road
Merupakan sepeda balap yang di peruntukan untuk kompetisi balap, dengan berat yang sangat ringan total berat sepeda bisa mencapai 5kg, Bagi yang menyukai bersepeda sehat jalan aspal ini merupakan salah satu pilihan.
b. Endurance Road
Merupakan sepeda balap dengan frame yang lebih tahan terhadap jalan yang tidak halus semisal paving blok, sepeda dengan tipe ini cocok untuk yang meyukai tipe road yang tidak hanya aspal halus tapi jalan aspal yang jelek. Selain ringan cocok bagi penggemar kecepatan, sepeda jenis ini layak di jadikan pilihan untuk bersepeda di jalan non aspal.
c. TT (time trial)
Inilah sesungguh sepeda balap, sangat ringan dengan aero dinamis yang di desain dengan teliti untuk terpaan angin. Sepeda balap ini banyak di gunakan untuk kompetisi Time Trial / Thriatlon yang menuntut kecepatan.
d. Single speed.
Sepeda dengan gir tunggal, cocok bersepeda kemana saja. Sepeda dengan single speed ini tidak mempunyai pengaturan kecepatan, menjadikan sepeda ini simple dan prakstis terutama untuk yang tinggal di perkotaan.
e. Commute
Merupakan Sepeda yang di desain gabungan dari sepeda balap kelas kompetisi dan kebutuhan sehari-hari. Banyak vendor sepeda menyesuaikan mulai dari handle bar (stang), hingga komposisi ban dan rasio gir.

Dari berbagai diskrisi sepeda diatas kita mulai ada gambaran sepeda apakah yang cocok untuk kebutuhan bersepeda kita baik untuk kesehatan atau memang khusus untuk kompetisi.

khusus untuk MTB, ada beberapa tambahan :

Sebelum memutuskan merk dan spesifikasi yang akan dibeli , ada baiknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Merakit & Beli jadi ? Ada dua cara untuk membeli MB( Mountain Bike), pertama adalah bisa memebeli jadi atau istilahnya " complete bike". Dan cara kedua adalah merakit dengan rangka , suspensi dan groupset pilihan sendiri. Untuk cara pertama,meski membawa doku segepok tetap jangan gegabah saat memilih MB, jangan hanya tertarik dengan bentuknya yang modern dan cantik. Ukur dan sesuaikan postur tubuh dengan MB yang akan dibeli. Kebesaran/ ketinggian dan kekecilan/ kerendahan adalah sangat mengurangi kenyamanan bersepeda. Perhatikan ukuran rangka ! Paling mudah menandai ukuran rangka sepeda dengan mendirikan sepeda , lalu anda berdiri ditengah-tengah ( mengangkangi) dengan posisi kaki lurus dan rata. Rentangkan kaki kanan dan kaki kiri sejajar dengan pedal. Jarak antara top tube frame dengan selangkangan " harus " berkisar antara 8 s/d 12 cm. Sebagai referensi umum perbandingan tinggi badan dengan ukuran frame adalah sbb: 160 - 165 cm --> 12-14 " ( XS) 165 - 172 cm --> 14-16 " ( S) 173 - 180 cm --> 17-18 " ( M) 181 - 188 cm --> 19-20 " (L) 189 - 196 cm --> 21-22 " ( XL). Cara kedua, MB dirakit sendiri , bagi sebagian orang merakit ini membawa kepuasan dan kenikmatan tersendiri, meski kerapkali menghabiskan biaya yang lebih besar ktimbang beli jadi. Beberapa yang perlu diketahui: a. Shockbreaker menentukan performa di trek off road. Jenis yang mahal biasanya lebih nyaman. b. Komponen menetukan traksi ban ke permukaan jalan, bahan frame sebaiknya yang ringan saja ( Aluminium, titanium atau carbon) c. Sepeda yang baik adalah sepeda yang nyaman dipakai dan gak bikin capek si pengendaranya. d. Buat pemula , sebaiknya pilih model MB cross country atau trail karena lebih mudah dikendalikan dan tak butuh skill besar seperti down hill. Demikian semoga bermanfaat...